Menjadi “Hakim” Alam

Iseng untuk mencari hiburan malam, saya pergi kelokasi rekreasi. Kebetulan ditempat itu sedang diadakan pertunjukan Wayang Kulit. Bukan apanya yang ditonton namun kemahiran sang dalang yang cakap dalam membawakannya sehingga pertunjukan menjadi semarak dengan cerita yang dibungkus lelucon.

Namun keasyikan saya menonton tergoda dengan sebuah sinar yang berbutar pada lokasi tertentu dimana awan sedang mengumpul. Sinar itu bersumber dari sebuah alat yang dipasang pada pojok stand panitia. Lebih tepatnya sinar itu sinar laser yang menurut keterangan orang ā€“ orang dipergunakan untuk menghalau mendung/membuyarkan awan sehingga tidak hujan.

Jika demikian kita sudah bisa menjadi hakim alam dong. Hebat ya. Ketika proses air menguap keatas menjadi gumpalan awan dan akan siap turun ke bumi kembali menjadi air, dan seterusny bisa kita halau dengan menggunaka alat buatan kita sendiri.

Namun pernahkah kita berpikir akan dampak yang terjadi nanti ? ah ngapain di pikirkan yang penting acara lancar dan menghasilkan. Yang sekarang ya sekarang, yang besok ya besok pasti demikian yang ada dipemikiran mereka. Kita nikmati saja apa yang akan diberikan nanti.

About Pandu

Goresan sebuah pena dalam kanfas kehidupan Lihat semua pos milik Pandu

16 responses to “Menjadi “Hakim” Alam

Tinggalkan komentar